mobil bekas

Selasa, 13 Juli 2010

Bisnis Mokas Menurun

BURSA mobil bekas (mokas) di lapangan parkir Lotte Mart/Makro, Jalan Soekarno-Hatta Bandung, kini menurun secara signifikan. Hal itu bisa dilihat dari transaksi antara pembeli dan penjual.

"Di saat lagi rame dan ekonomi masyarakat lagi stabil, transaksi mokas pada setiap hari Minggu bisa samapai 60 unit. Namun sekarang, paling tidak rata-rata 20 unit. Jadi menurun hingga 60 persen," kata Ketua Pamokas Organizer Bandung, Asep Dedi Setiadi, kepada "GM" di sela-sela menggelar bursa mokas di lapangan Lotte Mart, Sabtu (10/7).

Jika dibandingkan dengan tahun lalu atau tahun 2004 hingga 2008, kata Asep, maka lebih bagus dan cukup menjanjikan. Pasalnya, antara penjualan dan pembelian mokas cukup banyak.

Nilai transaksinya pun sempat tembus pada kisaran Rp 300 juta/unit, khusus untuk bursa hari Minggu. Berbeda dengan bursa harian antara Senin-Sabtu, nilai transaksinya antara Rp 15 juta hingga Rp 180 juta/unit.

Asep juga mengakui, penyebab terjadinya penurunan pemasaran mobil

bekas itu dinilai banyak faktor. Yaitu, bisa disebabkan karena adanya pelaksanaan pemilukada atau pilwakot di sejumlah tempat di Jabar dan sekitarnya. Faktor cuaca, seperti terjadi turun hujan deras juga bisa menjadi salah satu penyebab. "Tidak hanya itu, adanya musim libur anak sekolah juga bisa menjadi penyebab penurunan pemasaran mokas," ucapnya.

Kendati mengalami penurunan penjualan maupun pembelian mokas, tetapi harga jual mokas dinilai cukup bagus. Namun bagusnya harga jual itu diikuti dengan terus bertambahnya para pedagang mokas.

Hal itu akibat banyaknya pengangguran dan terjadinya PHK (pemutusan hubungan kerja), sehingga mereka membuka usaha baru dengan cara jual beli mobil.

"Tetapi yang jelas, untuk tahun ini banyak pedagang yang mengeluh," katanya. Keluhan para pedagang itu bisa disebabkan karena ekonomi warga yang mengalami penurunan, sehingga memicu krisis ekonomi. Bahkan, banyak pelaku korupsi juga dapat memicu melemahnya ekonomi warga.

"Akibat tindakan koruptor itu, sirkulasi ekonomi menjadi tidak berputar atau tak jalan dengan normal. Itu bisa dirasakan langsung oleh masyarakat luas," katanya.

Jelang puasa

Akibat kondisi tersebut, kata dia, saat ada pemilik mobil yang hendak menjual kendaraannya di rasakan sangat sulit. "Dulu boleh dirasakan, menjual mobil itu bisa dikatakan mudah. Sehingga banyak yang menjual dan membelinya. Namun saat ini, yang menjual maupun yang membeli bisa dikatakan susah," urainya seraya menambahka, pemasaran mobil kembali mengalami peningkatan, biasanya menjelang bulan puasa (Ramadan).

Asep menilai lokasi bursa mobil di Lotte Mart sangat strategis karena didukung oleh lahan parkir sangat luas dan mudah dijangkau atau dikunjungi. Mereka yang berkunjung dan bertransaksi mobil di tempat itu, diantaranya berasal dari Kota Bandung, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Sumedang. Ada juga yang berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Ia mengatakan, bursa mobil yang difasilitasi Pamokas Bandung itu, bisa bertahan cukup lama. Apalagi, dengan adanya pamokas ini sudah merupakan bagian dari profesi, sehingga bisa terus eksis. (engkos kosasih/”GM”)**

0 komentar: